Article Detail

Live-in Panggilan Hidup Bakti

Panggilan hidup untuk menjalani imamat dan hidup bhakti merupakan anugerah Ilahi khusus di dalam rencana kasih dan penyelamatan Allah bagi seluruh umat manusia. Pada zaman ini pun, Tuhan masih berkenan menghimpun para pekerja untuk kebun anggur-Nya. Harus kita akui bahwa daerah-daerah tertentu di dunia ini mengalami kekurangan tenaga imam yang cukup memprihatinkan, dan aneka ragam rintangan yang menghadang Gereja. Namun kita diteguhkan oleh keyakinan bahwa yang memimpin Gereja adalah Dia yang juga mengantar Gereja menuju kepada kepenuhan Kerajaan Allah. Dialah juga yang dengan bebas memilih dan mengajak manusia dari pelbagai budaya dan usia untuk mengikuti-Nya. Tugas pertama kita adalah berdoa dengan tekun sembari berusaha agar prakarsa Ilahi yang memanggil manusia mendapat lahan yang subur dalam keluarga, paroki, gerakan-gerakan, dan perhimpunan-perhimpunan yang aktif dalam kerasulan dalam komunitas-komunitas religius dan dalam semua jejaring Keuskupan.

SMA Tarakanita Gading Serpong yang membimbing dan mendampingi kaum muda, merasa bertanggung jawab untuk ambil bagian dalam prakarsa/gerakan untuk menumbuhkan semangat panggilan hidup bhakti di kalangan kaum muda. Atas dasar inilah diadakan sebuah kegiatan Live-in Panggilan. Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan mengutus siswa-siswi tinggal bersama dalam komunitas hidup bhakti selama dua malam tiga hari, untuk mengenal, merasakan dan akhirnya merenungkan dan mampu memahami kehidupan sebagian umat Allah dalam jalan panggilan hidup membiara. 

Adapun biara atau komunitas yang digunakan sebagai lokasi kegiatan adalah sebagai berikut:

  1. Seminari Menengah Wacana Bhakti, yang beralamatkan di Jl. Pejaten Barat 10A, ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan, dengan dikoordinir Rm. Ari SJ, sebagai pamong. Ditempat ini diutus lima siswa atas nama, Fransiscus Aslan, Mario Hartanto, Alex Greymaldo, Antony Raharya dan Kertiyasa Wiryawan.
  2. Seminari Tinggi KAJ, yang beralamatkan di Jl. Cempaka Putih Timur XXV No 7-8 RT 002/02 Jakarta Pusat, dengan dikoordinir Fr. Wahyu, Pr. Di tempat ini diutus 4 siswa atas nama, Yohanes Esang Taruna Maha, Jonathan Hubert, Bonifasius Brian dan Theodorus Levi Mulyaputra.
  3. Komunitas Imam MSC, yang beralamatkan di Jl. Hasyim Ashari 23 Jakarta Pusat, dengan koordinator Br. Yos Daempal, MSC. Di tempat ini diutus lima orang siswa atas nama, Samuel Johansen Ridawaputra, Andreas Chandra Tantoputro, Yohanes Visenco Wirante, Darren Milano Wibowo, dan Benedictus Oktavius
  4. Komunitas Imam Serikat Xaverian (SX) yang beralamatkan di Jl. Cempaka Putih Raya No. 42, RT 012/004 Jakarta Pusat. Dengan dikoordinir Fr. Yerisco, SX. Diutus  enam siswa atas nama, Aldo Mayla Harun, Michael Karta, Ignatius Jonathan, Ernesto Oliviano, Hieronimus Panji, dan Michael Bryan.
  5. Komunitas Imam CICM yang beralamatkan di jalan Gotong Royong 71, Pondok Bambu Jakarta Timur, Dikoordinir oleh Rm. Jhoni, CICM. Diutus enam orang siswa atas nama, Fabian Yodha P, Michael Kyriko, Yohanes Javanico, Stiven Sastra irawan, Nicolaus Dony, dan Patrick Glenn. 
  6. Komunitas Suster CB Yang beralamatkan di Jl. Citra Raya Timur, Ciakar 2 Tangerang, dikoordinir Sr. Imelda, CB. Diutus enam siswi atas nama, Faustina Audrey Agatha, Amelia Dyah Sekarsari, Angela Merici, Felicia Tjandra, Jennifer Rufita, dan Clara Wilhelmina Ambus.
  7. Komunitas Suster Jesus Maria Joseph (JMJ), yang beralamat di Jl. Dr. Sitanala 85 Kotak Pos 166 Tangerang, dikoordinir Sr. Mediatrix, JMJ. Diutus lima siswi atas nama, Ancilla Beta Tirtana, Angelia Heryanto, Angela Sefira Kristiani, Innocentia Dian Pramesti, dan Angelia Juwita.
  8. Komunitas Suster Putri Bunda Hati Kudus (PBHK), yang beralamat di Jl. Rahayu No. 22 Jelambar Grogol Jakarta Barat. Dikoordinir oleh Sr. Angelina, PBHK. Di utus tiga peserta atas nama, Stefani Charles, Regina Virginia Bunyamin, dan Brigita Angie.
  9. Komunitas Suster Putri Bunda Hati Kudus (PBHK), yang beralamat di Jl. Jamrut No. 17 Kemakmuran Jakarta Pusat, dikoordinir Sr. Cornelia, PBHK Di utus tiga peserta atas nama, Felita Calista Plaudo, Erica Marcela Wongsius, dan Sherline Leonica
  10. Komunitas Suster Sang Timur (PIJ), yang beralamat di Perumahan Bharata Pahala 37, Karang Tengah Tangerang, Dikoordinir Sr. Irenia, PIJ. Diutus empat peserta atas nama, Mary Jo Herwida, Susan Isuwarman, Regina Natasya Arfi, dan Bella Devita.

Tidak dapat dipungkiri bahwa di zaman modern ini, hidup menjadi seorang religius nampaknya menjadi semakin sulit. Hal ini disebabkan karena kaum religius dituntut untuk melawan arus dunia yang bergelimang ketenaran dan kebebasan ini. Saat dunia menawarkan kekayaan, kaum religius dituntut untuk menghidupi kaul kemiskinan. Saat dunia menawarkan kekuasaan dan jabatan, kaum religius dituntun untuk taat pada pimpinan tarekat/ordo. Saat dunia menawarkan kebebasan, kaum religius dituntut untuk menghidupi kaul kemurnian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang terpilih dan terpanggil membatasi dirinya dalam segala kenikmatan dunia ini sementara mereka tinggal ditengah dunia yang terus maju dan berkembang ini.
Demikianlah gambaran kegiatan Live-in pangggilan hidup bakti yang dialami oleh siswa-siswi SMA Tarakanita Gading Serpong, pada tanggal 4 sampai 6 April 2016 yang lalu. Semoga pengalaman hidup bersama para biarawan dan biarawati ini menumbuhkan kesadaran dan membuka wawasan kaum muda akan panggilan hidup membiara. 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment