Article Detail
Pembelajaran Bermakna Melalui PLS
Mengikuti perkembangan dalam era digital dan informasi yang sangat cepat , pendidikan terus- menerus melakukan perubahan. Melalui berbagai pendekatan metode, pembelajaran diharapkan menjadi pembelajaran bermakna yang mengedepankan siswa untuk terus berpikir kritis, kreatif, mampu berkerja sama dan berkomunikasi dengan baik. Salah satu program untuk menjawab kebutuhan tersebut adalah Pembelajaran Luar Sekolah (PLS). PLS merupakan kegiatan siswa dalam mempelajari hal-hal secara langsung dan nyata di sumber pembelajaran.
Siswa diajak berkunjung dan melakukan praktik ke tempat tersebut serta memberikan pengalaman secara langsung untuk melihat sumber belajar. Selain itu, siswa juga diajak melakukan pengamatan pada alam sekitar secara langsung serta praktik untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya lokal yang merupakan kekayaan bangsa yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan.
PLS merupakan program rutin SMA Tarakanita Gading Serpong yang pada tahun pembelajarn 2017/2018 dilaksanakan untuk kelas XI IPA dan XI IPS. Kegiatan PLS untuk kelas IPA dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu kegiatan pertama praktik outdoor di beberapa lokasi di Kota Bogor dan sekitarnya serta kegiatan kedua praktik di laboratorium di Universitas Atmajaya Jakarta. Lokasi yang akan dikunjungi adalah LIPI Zoologi Cibinong Bogor, Kebun Raya Bogor, Museum PETA (Pembela Tanah Air) Bogor dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Untuk kegiatan pratikum akan diadakan di Fakultas Teknik Elektro dan Fakultas BioTeknologi Unversitas Atmajaya Kampus BSD.
Tujuan PLS IPS adalah LIPI Karangsambung Kebumen, Pengrajin Batik Tanuraksan, Home Industri Pembuatan Tahu, Benteng Van Der Wijck Gombong Kebumen, dan Rumah Martha Tilaar Gombong. Siswa diharapkan dapat belajar dengan menggali sebanyak mungkin dari kegiatan PLS, dengan menganalisa dari teori mata pelajaran Biologi, Fisika, Kimia, Sejarah-PKn untuk IPA, dan Geografi, Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, dan Kewirausahaan untuk kelas IPS.
Selain dari kompetensi ilmu pengetahuan, siswa juga akan terbentuk berbagai karakter selama kegiatan berlangsung seperti disiplin waktu dalam melakukan kunjungan, kerja sama dalam kelompok, karakter integritas akan muncul bagaimana siswa dalam membawakan diri ketika bertemu dengan nara sumber, dan lain-lain. Karena perjalanan cukup jauh dan memerlukan tempat menginap, para siswa mempersiapkan diri dengan perlengkapan pribadi, maupun perlengkapan kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas di tempat kunjungan. Begitu juga dengan pendampingan para siswa, diperlukan guru pendamping yang cukup banyak. Untuk kelas IPA didampingi oleh Ibu Shinta, Ibu Esli sebagai koordinator PLS IPA, Ibu Tere,Ibu Agnes Dwi, Ibu Christy, dan Ibu Christin. Untuk guru pendamping IPS adalah Ibu Iin (koordinator PLS IPS), Ibu Fani, Miss Hayu, Ibu Agnes Wiga, Pak Urba, dan Pak Bima.
Siswa-siswa cukup antusias dan bersemangat saat melakukan kegiatan PLS, mereka aktif bertanya pada nara sumber dan melakukan kegiatan praktik dengan baik, tidak ada kendala yang cukup berarti selama kegiatan PLS sesuai dengan arahan Bapak Yohanes Agus Ryanto selaku Kepala SMA Tarakanita agar para siswa tetap menjaga sikap dan nama baik. Setelah melakukan kunjungan PLS, siswa melaksanakan tugas dengan rubrik penilaian yang diambil meliputi beberapa hal berikut: Kerjasama Kelompok, Kelengkapan Peralatan, Kelengkapan Informasi, Ketepatan waktu pengumpulan, Hasil pembuatan produk, Pengumpulan LKS, dan Laporan Kegiatan.
-
there are no comments yet