Article Detail
Menyongsong Prapaskah dengan Pertobatan
Memasuki Pekan Prapaskah V, diadakan kegiatan pengakuan dosa
bagi siswa-siswi yang beragama Katolik. Kegiatan pengakuan dosa berlangsung
pada hari Rabu, 9 April 2025 di SMA Tarakanita Gading Serpong. Kegiatan ini
menjadi momen penting untuk merefleksikan diri, mengakui kesalahan, dan
memperbarui iman menjelang Hari Raya Paskah.
Sebelum kegiatan pengakuan dosa
dimulai, diadakan ibadat bersama yang dipimpin oleh Ibu Agustina Suryati Puji
Lestari, S.Pd. Ibadat diawali dengan menyanyikan lagu Di Muka Tuhan Yesus
kemudian dilanjutkan dengan menyatakan pernyataan tobat. Lagu Kasihanilah
Umatmu, Tuhan dinyanyikan sebelum bacaan Injil dibacakan. Bacaan Injil diambil
dari Lukas 15: 11-32.
Ibu Agustien menyampaikan khotbah singkat mengenai bacaan Injil dan pentingnya pertobatan di masa Prapaskah ini. “Jika kalian cermati, bacaan Injil pada hari ini sama dengan Bacaan Injil 2 minggu lalu” ucap Ibu Agustien. Dalam perumpamaan ini, Yesus mengajarkan tentang kasih Allah yang besar, pengampunan, dan pertobatan. Kita harus merefleksikan diri, seperti siapakah kita menjalani hidup sehari-hari. Apakah kita ada di posisi anak bungsu? Kalau diibaratkan di zaman sekarang, kita selalu meminta. Kita tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki, kita terus meminta lebih. Namun, ketika Tuhan sudah memberi kita malah lupa dan meninggalkan Tuhan. Atau di sisi lain, apakah kita ada di posisi anak sulung? Yang selalu iri hati terhadap perilaku dan pencapaian orang lain. Selalu membandingkan diri kita dengan orang lain, yang akhirnya menimbulkan rasa amarah dan serakah.
Kita harus sadar akan posisi apa yang harus kita sesali, agar kita pantas menerima rahmat Sakramen Tobat. Dari perumpamaan ini kita semakin disadarkan sejauh manapun kita berdosa, Tuhan akan menerima kita kembali. Setelah khotbah selesai, Ibu Agustien menegaskan kembali hal-hal yang perlu disiapkan ketika kita mau melakukan pengakuan dosa dan ibadat bersama ditutup dengan lagu Anugerah Yang Terindah.
Setelah ibadat bersama selesai, para siswa-siswi mulai
dipanggil satu per satu menuju ruangan pengakuan dosa. Suasana hening dan penuh
refleksi terasa di depan ruangan saat para siswa-siswi menunggu gilirannya
untuk melakukan pengakuan. Selama proses pengakuan dosa, setiap siswa-siswi
mendapatkan kesempatan untuk berbicara secara pribadi bersama Pastor Robeti
Hia, OSC untuk mengakui dosa-dosa mereka dan menerima absolusi.
Melalui kegiatan pengakuan dosa ini,
diharapkan para siswa-siswi dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik,
memiliki kesadaran akan kesalahan, dan senantiasa berusaha untuk hidup sesuai
dengan ajaran Tuhan. (Penulis : Isabel
Zefanya Lourdes Simatupang)
-
there are no comments yet