Listrik adalah salah satu penemuan manusia yang mengubah dunia. Listrik menjadi bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Sebentar saja PLN memutuskan aliran listik (lampu padam), maka otomatis kita langsung mengeluh dan sebal. Bahkan berita dari Medan pada hari Rabu 7 Juli 2013, dikabarkan beberapa warga menggugat PLN karena terjadinya pemadaman rutin yang berlangsung cukup lama. Gugatan tersebut juga ditujukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Keuangan, Gubernur Sumut dan Presiden RI. Hal ini menunjukkan tanpa aliran listrik, kehidupan manusia tidak dapat berjalan dengan normal kembali. Sebagian besar bahkan hampir seluruh energi yang ada merupakan perubahan bentuk energi dari energi listrik.
Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan listrik? Listrik, atau electricity (Bahasa Inggris) merupakan sebuah bentuk energi, yang merupakan aliran dari elektron. Elektron adalah salah satu penyusun dari inti atom yang bermuatan negatif (besar muatan elektron q = 1,6.10-19Coulumb). Besar arus listrik 1 Ampere didefinisikan sebagai muatan sebesar 1 Coulumb yang mengalir tiap satu detik.
Elektron dapat mengalir dari beda potensial yang tinggi menuju beda potensial rendah melaui sebuah penghantar yang disebut arus listrik. Tidak semua bahan dapat mengalirkan arus listrik. Menurut sifat kelistrikan, secara garis besar bahan dibedakan menjadi 2 yaitu konduktor listrik dan isolator listrik. Isolator listrik merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik, sebaliknya konduktor listrik merupakan bahan penghantar listrik yang baik. Contoh bahan isolator adalah plastik, karet, kaca, kayu, mika, kain kering, dan lain-lain. Sedangkan bahan yang termasuk konduktor listrik adalah tembaga, besi, seng, timah, emah, alumunium, perak, logam lainnya dan larutan elektrolit.
Mengapa bahan konduktor listrik dapat mengalirkan listrik? Hal ini berhubungan dengan susunan atom dalam bahan. Bahan konduktor merupakan bahan yang mempunyai banyak elektron bebas. Konduktivitas bahan biasanya dijelaskan dengan tingkat energi yang disebut pita energi. Bahan konduktor mempunyai pita konduksi yang dapat diisi oleh elektron lain. Sebaliknya bahan isolator mempunyai susunan atom yang tidak dapat bergerak bebas seperti bahan konduktor, sehingga bahan isolator tidak dapat menghantarkan listrik.
Yang menarik disini, bahan konduktor tidak hanya terdiri dari logam saja, tetapi ada juga bahan konduktor listrik dari zat cair, misalnya air. Air merupakan konduktor listrik. Air merupakan molekul dengan rumus kimia H2O. Dua atom hidrogen berikatan dengan sebuah atom oksigen dengan ikatan kovalen. Ikatan ini membentuk fase zat cair, karena oksigen bersifat lebih elektronegatif. Muatan pada atom Hidrogen dan Oksigen menyebabkan air mempunyai momen dipol (dipole). Momen dipole ini dapat menyebabkan gaya listrik (gaya yang dihasilkan dari muatan-muatan listrik) sehingga air merupakan larutan elektrolit, larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Selain bahan konduktor diatas, ternyata makhluk hidup (manusia dan hewan) merupakan konduktor listrik. Manusia dapat dialiri arus listrik yang biasa disebut kesetrum (electric shock). Kesetrum merupakan suatu peristiwa dimana tubah manusia dialiri arus listrik sehingga menimbulkan kejutan listrik (shock) pada tubuhnya. Dalam tubuh manusia mengandung larutan elektrolit yang menyebabkan manusia sebagai penghantar listrik yang baik.
Manusia dapat tersetrum dari sumber tegangan AC maupun tegangan DC. Sebenarnya, faktor utama kita dapat tersetrum dari tegangan PLN adalah jika tubuh kita terhubung dengan lantai (bumi), karena sistem listrik menggunakan bumi sebagai tempat tegangan netral (ground). Sehingga tegangan PLN yang cukup tinggi akan mengalir ke ground (bumi) jika dihubungkan dengan penghantar. Mungkin kita juga sering tersetrum, tetapi hanya menyebabkan getaran atau ngilu kecil saja. Jika arus listrik cukup besar, maka korban akan kesulitan untuk melepaskan diri dari sumber listrik. Kesetrum dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, terhentinya detak jantung dan luka bakar pada kulit.
Berikut ini adalah tabel besar arus listrik dan akibatnya pada manusia jika tersetrum. (Sumber tabel http://www.elec-toolbox.com/Safety/safety.htm)
Listrik sebagai sahabat manusia juga dapat membawa bencana pada kehidupan manusia. Untuk itu bagaimana kita dapat meyikapi dan membuat penggunaan listrik menjadi nyaman. Berikut beberapa kiat agar penggunaan listrik tetap aman.
- Segera perbaiki jika ada kabel yang terkelupas.
- Pilih stop kontak yang aman, misal ada tombol on dan off.
- Untuk menghindari hubungan arus pendek (konsleting), buat jalur listrik dengan rapi. Pasang pengaman MCB (Miniature Circuit Breaker) pada beberapa jalur listrik (misal untuk rumah tingkat, perlu beberapa MCB)
- Jika bekerja dengan listrik, perlu untuk memakai alas kaki yang kering, sandal atau sepatu.
- Jika menolong orang yang tersetrum, pakai isolator misal kain kering. Hindari memegang tubuh korban secara langsung, apalagi masih terhubung dengan sumber listrik. Segera telepon ambulans untuk pertolongan lebih lanjut.
Tentunya walaupun kita sudah mengamankan peralatan dengan baik, perlu juga kita selau berjaga-jaga untuk keselamatan kita bersama. Tidak mau kan kejadiannya seperti video yang diunduh dari youtube http://www.youtube.com/watch?v=8o814OBtiqY) berikut ini. Hati-hati, video menampilkan gambar yang agak DP, bagi yang tidak kuat jangan ditonton.