Article Detail

Fransisca Maureen Rebut Juara III Lomba Cerpen Majalah Kawanku.

Fransisca Maureen Rebut Juara III Lomba Cerpen Majalah Kawanku.

Hebat! satu kata yang tepat bagi kawan kita Fransisca  Maureen! Ya, Fransisca Maureen( kelas XA)  barusan  keluar sebagai juara III lomba cerpen yang diadakan oleh majalah Kawanku,  salah satu majalah remaja terkemuka di tanah air.  Lomba yang mengambil tema Unjuk Gigi Melalui Tulisan ini  diadakan pada akhir tahun 2011 yang lalu, tepatnya bulan Oktober – Desember 2011.

 

Cerpen karya Fransisca Maureen yang berjudul  Limited Happiness ini ternyata mampu mencuri hati para juri yang terdiri dari  Trinzi Mulamawitri, Editor in Chief kaWanku, Windy Ariestanty, pemimpin redaksi PT Gagas Media, dan Mas  Ahmad Fuadi, penulis buku   Negeri Lima Menara sehingga terpilih menjadi juara III mengalahkan lebih dari  800 cerpen lainnya  yang diterima oleh panitia. Sementara juara I dimenangkan oleh Titi Setiyoningsih dengan cerpennya yang berjudul Pelangi Tak Berwarna. Sementara juara II direbut oleh Suci Nurani Wulandari melalui karyanya Dewa Mimpi.

 

Limited Happiness yang terinsipirasi dari  drama Korea Stairway to Heaven ini berkisah tentang seorang gadis bernama Jo Angelia yang menderita kebutaan akibat kecelakaan lalulintas bersama kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan tersebut, sementara Jo selamat namun matanya menjadi buta. Suatu hari Jo akhirnya mendapat donor mata, sehingga penglihatannya bisa pulih kembali.

 

Suatu hari Jo bertemu dengan seorang laki – laki asing, yang tiba – tiba menanyakan apakah ia bahagia? Merasa tak mengenal lelaki itu, Jo pun tak menanggapi serius pertanyaan itu. Dia pun menjawab tidak bahagia. Suatu hari Jo menerima telepon dari orang yang tidak dikenal yang mengajaknya bertemu disuatu tempat. Dalam pertemuan itu Jo menjadi tahu, ternyata orang – orang itu penerima donor dari satu orang yang sama, yang meninggal dalam suatu kecelakaan. Mereka telah menerima donor jantung, ginjal dan hati. Jo pun menjadi paham, ternyata lelaki asing yang pernah bertemu dan menanyakan apakah dia bahagia, adalah pacar dari si wanita yang telah mendonorkan organnya. Satu hal yang membingungkan mereka, si lelaki ini ingin ikut mati, jika para pendonor ini ternyata bahagia. Mengetahui hal ini, bingunglah Jo Angelia. Dia satu – satunya yang menjawab hidupnya tidak bahagia setelah menerima donor. Maka nyawa si lelaki ini sekarang tergantung pada sikap Jo Angelia. Bagaimana kisah lanjutannya? Apakah Jo Angelia bisa meyakinkan si Lelaki ini untuk tidak ikut mati, saat sipenerima donor sebetulnya sangat bahagia? Perjuangan Jo menyakinkan inilah yang sangat menarik. Mau baca cerpennya? Silahkan langsung keperpustakaan ya!

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment