Article Detail

Kejujuran untuk Perjuangan

Berita Ujian Nasional mewarnai media elektronik maupun media cetak. Selalu digembar-gemborkan tentang distribusi soal-soal UN, pengamanan naskah, kebocoran soal, beredarnya kunci jawaban, diperjual-belikan soal-soal , diperjual-belikan kunci jawaban, kejujuran, doa bersama, deklarasi taatnya tata tertib pelaksanaan UN. Semua desampaikan dengan tujuan agar para siswa yang ingin melaksanakan UN benar-benar siap dan sukses sesuai dengan harapan pemerintah, sekolah, guru, orang tua dan masyarakat.

Sekolah-sekolah berkonsentrasi penuh demi lancarnya pelaksanaan UN.Yang pasti selain mendapatkan nilai yang baik, juga agar pandangan masyarakat sekolah tersebut bagus dan pasti banyak peminat yang ingin sekolah di sekolah tersebut. UN bagi para siswa yang tidak siap memang bisa dikatakan momok, hantu, namun bagi siswa yang benar-benar siap UN adalah harapan masa depan. Perjalanan mengenyam materi, sungguh merupakan tumpuan di dalam UN. Bagi siswa yang sebentar lagi menempuh UN, khususnya siswa SMA bukan hanya siap materi atau soal, namun juga siap mental. Konsentrasi penuh pada soal-soal UN. Masa tenang bagi siswa yang ingin UN benar-benar dibutuhkan. Namun masa tenang ini bukan dilaksanakan untuk melupakan konsentrasi UN, namun justru tenang dalam menghilangkan pikiran-pikiran yang bukan masalah UN.

Di mana-mana ada kegiatan doa bersama, mereka mendeklarasikan sikap-sikap yang perlu di dalam pelaksanaan UN, yaitu ” KEJUJURAN “. Sikap jujur di dalam pengerjaan soal-soal UN sungguh sangat diperlukan. Ini akan berdampak kepada hasil akhir. Namun yang penting adalah budaya jujur itu akan dibawa sampai kapanpun. dan akan berdampak positif di masa depan nanti. Bagi mereka yang duduk di pemerintahan, yang dulunya mengalami ujian, juga diterapkan sikap kejujuran. Tetapi mengapa sekarang yang telah duduk di bangku pemerintahan sering melakukan sikap tidak jujur, yaitu melaporkan hal yang tidak benar, terutama tentang keuangan. Dengan nama kerennya ” KORUPSI “. Apakah mereka saat duduk di bangku SMA tidak secara tulus melaksanakan sikap jujur. Dan mungkin sikap jujur bisa dihitung pada saat masa-masa sekolah. Dan yang jelas budaya jujur belum-belum mendarahdaging di dalam jiwanya.

Ayo anak-anak SMA beramai-ramai secara tulus bersikap jujur di dalam pelaksanaan UN! Jujur akan membawa kedamaian, keberhasilan dan ketenangan. Semoga sikap jujur tertanam dalam UN dan akan berlanjut sampai kapanpun. Doa saya menyertai kalian. ” SELAMAT MENEMPUH UJIAN NASIONAL”. SUKSES. TUHAN MEMBERKATI KALIAN. AMIN. Salam dari Guru PKT SMA Tarakanita Gading Serpong.
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment