Makanan adalah salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia secara fisik. Sebelum menjadi makanan, bahan pangan akan melalui proses pematangan. Tentu ada juga yang dapat langsung dikonsumsi dari alam seperti beraneka macam buah dan sayuran untuk lalapan, langsung dimakan mentah.
Proses pematangan bahan pangan sangat beragam mulai dari dikukus, direbus, dibakar, dipanggang, digoreng, dan sebagainya. Makanan yang digoreng merupakan salah satu makanan favorit. Aneka makanan dapat digoreng menjadi hidangan yang lezat seperti ikan goreng, keripik, pisang goreng, dan lain-lain.
Secara umum ada 2 cara untuk menggoreng yaitu: ditumis (pan frying) menggunakan sedikit minyak dan menggoreng biasa (deep frying cooking) menggunakan minyak yang cukup banyak dalam proses pematangan. Walaupun makanan yang digoreng sangat digemari, proses menggoreng tidak mudah. Para remaja putri yang baru belajar memasak serta para ibu rumah tangga perlu hati-hati ketika menggoreng. Tak jarang ketika menggoreng akan muncul letupan/ledakan kecil (explosion). Jika ledakan cukup besar, maka dapat melukai orang yang memasak, akan timbul luka bakar.
Nah disini muncul pertanyaan, mengapa ketika menggoreng muncul letupan/ledakan? Penyebab terjadinya adalah bahan pangan yang digoreng mengandung air. Air dan minyak goreng memiliki titik didih yang berbeda. Titik didih minyak goreng tidak sama tergantung pada jenisnya. Berikut titik didih beberapa minyak goreng:
- Minyak Kedelai (soybean) 495 F (257oC)
- Minyak Jagung (corn) 475 F (246oC)
- Minyak kacang (peanut) 440 F (227oC)
- Minyak Wijen (sesame) 420 F (216oC)
- Minyak zaitun (olive) 375 F (191oC)
(sumber : http://van.physics.illinois.edu/qa/listing.php?id=1428)
Sedangkan titik didih air adalah 100oC. Ketika air mencapai suhu tersebut air akan mendidih. Jika mendapat kalor (energi panas) secara terus menerus , air akan berubah wujud menjadi uap air (fase gas). Saat air berubah menjadi uap, minyak goreng masih dalam proses pemanasan, belum mendidih. Ketika perubahan ini terjadi, uap air masih berada dalam minyak goreng panas (suhunya melebihi 100oC). Karena uap air merupakan gas yang mempunyai suhu cukup tinggi maka energi kinetik (energi gerak) yang dimiliki uap air semakin besar. Tekanan uap air akan semakin besar juga karena menurut teori kinetik gas tekanan berbanding lurus dengan energi kinetik. Tekanan akan mengarah ke atas karena gas mempunyai massa jenis yang lebih kecil daripada zat cair. Semakin kecil massa jenis sebuah zat maka akan mempunyai sifat mengapung..
Hal ini mirip ketika kita merebus air dalam ketel. Saat air mendidih, uap air akan mendesak tutup ketel ke atas sehingga tutup ketel akan bergerak-gerak. Uap air mempunyai tekanan yang tinggi. Tekanan ini yang menyebabkan ledakan/letupan saat menggoreng. Minyak akan terciprat ke mana-mana karena ledakan uap air.
Ada 3 tips sederhana untuk mengurangi ledakan uap pada saat menggoreng. Usahakan sebelum digunakan, semua alat penggorengan dalam keadaan kering. Tips yang kedua adalah meminimalkan kandungan air yang ada pada bahan pangan, misal dengan ditiriskan terlebih dulu. Dan tips yang terakhir adalah dengan menutup wajan saat menggoreng, tetapi awas jangan sampai membuat makanan menjadi gosong
Sumber foto: http://www.survivalcommonsense.com/survival-food-how-to-put-on-a-fish-fryfeed/