Article Detail

Pemikiran Dalam Mendesain Pembelajaran Dengan memasukkan ketrampilan generik

Pemikiran Dalam Mendesain Pembelajaran Dengan memasukkan ketrampilan generik – Yulita Rintyastini, S.Pd

  1. Rumusan Tujuan yang diambil dalam mata pelajaran pengembangan diri/Bimbingan Konseling.             Tujuan : Mengembangkan wawasan dan perencanaan karier  
  2. Ketrampilan generik yang akan dikembangkan melalui mata pelajaran bimbingan konseling ini adalah : mengembangkan perilaku cinta lingkungan hidup.
  3. Desain pembelajaran mengembangkan wawasan karier dengan ketrampilan generik cinta lingkungan hidup  :

   .

3.1.a. Apa yang dimaksud mengembangkan wawasan dan perencanaan karier :

Wawasan : berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya : hasil mewawas, tinjauan, pandangan .

Perencanaan : berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya : proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan).

Karier menurut beberapa ahli :

  1. Menurut Hanry Simamora dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia . karier adalah urutan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut.
  2. Menurut Gibson Ivancevich Donnelly dalam buku Organizations, alih bahasa oleh Ir. Nunuk Adiani MM. , karier adalah rangkaian dan kumpulan dari pengalaman yang berhubungan dengan kerja dan aktivitas yang menciptakan sikap-sikap serta perilaku tertentu di dalam diri individu.
  3. Menurut Triton P.B. dalam bukunya Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Karier adalah kronologi kegiatan-kegiatan dan perilaku –perilaku yang terkait dengan kerja dan sikap, nilai, dan aspirasi-aspirasi seseorang atas semua pekerjaan atau jabatan baik yang telah maupun yang sedang dikerjakan.
  4. Menurut Winkel dalam bukunya Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, karier adalah menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya.

 

Berdasar definisi yang disampaikan oleh para ahli di atas, penulis menyimpulkan Karier adalah rangkaian dan kumpulan dari pengalaman  dan aktivitas-aktivitas,yang terkait dengan semua pekerjaan atau jabatan  yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup.

 

Jadi tujuan mengembangkan wawasan dan perencanaan karier artinya : mengembangkan pandangan dan merancang rangkaian dan kumpulan dari pengalaman dan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan semua pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup.

 

3.1.b. Selanjutnya apa yang dimaksud dengan Lingkungan hidup :

  1. Menurut  UU no. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhuk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup meliputi 3 unsur : Unsur hayati(biotik), unsur sosial budaya, unsur fisik(abiotik).

 

3.2.a. Mengapa diperlukan pembelajaran yang dapat  mengembangkan wawasan dan perencanaan karier karena karier merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, dewasa yang sehat. Mengingat pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia , maka sejak dini anak dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.

Dalam buku Bimbingan dan  Konseling di Institusi Pendidikan (W.S. Winkel), menuliskan tahap-tahap perkembangan karier menurut E. Ginzberg,  S. Ginzburg, S. Axelrad, dan J. Herma(1951), dimana perkembangan karier dibagi 3 tahap :

1.Tahap fantasi : 0 – 11 tahun ( masa sekolah dasar           .

2. Tahap 2. Tentatif : 11 – 17 tahun ( masa remaja muda )

3. Tahap Realistik : 17 – 25 tahun ( masa remaja tengah dan dewasa muda).

Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kalau sudah besar besok menjadi dokter, guru, pilot, dll. Mereka juga senang bermain peran yang mereka lihat di lingkungan misalnya dari TV, video, majalah. Pekerjaan atau jabatan  yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Pada tahap tentatif  anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Pada tahap realistik mereka sudah lebih mengenal secara lebih baik minat-minat, kemampuan, dan nilai-nilai yang ingin di kejar. Mereka sudah mulai menyadari berbagai bidang pekerjaan dengan segala konsekuensi dan tuntutannya masing-masing.Oleh sebab itu pada tahap realistik remaja sudah mampu membuat perencanaan karier secara lebih rasional dan obyektif.

Dalam buku edisi revisinya Ginzberg dkk. (1972) menegaskan bahwa proses pilihan karier itu terjadi sepanjang hidup manusia, artinya bahwa suatu ketika dimungkinkan orang bisa berubah pikiran.

Tokoh lain yang membahas tentang perkembangan karier dalam buku Bimbingan dan Konseling di Institusi pendidikan yang ditulis W.S. Winkel , adalah Donald Super. Menurut Super perkembangan karier manusia dapat dibagi menjadi 5 fase yaitu : 1. Fase pengembangan (0 – 15 tahun). Dalam fase ini anak mengembangkan bakat-bakat, minat, kebutuhan, dan potensi yang dipadukan dalam struktur konsep diri. 2. Fase eksplorasi antara umur 16 – 24 tahun, disini remaja mulai memikirkan beberapa alternatif pekerjaan tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat. 3. Fase pemantapan (25 – 44 tahun). Pada fase ini remaja sudah memilih karier tertentu dan mendapatkan beberapa pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. Dengan pengalaman yang diperoleh ia lalu bisa menentukan apakah ia akan terus dengan karier yang telah dijalani atau berubah haluan. 4. Fase pembinaan ( 44 – 65 tahun ). Pada fase ini orang sudah mantap dengan pekerjaannya dan memeliharanya agar dia bertekun sampai akhir. 5. Fase kemunduran. Dimana orang mulai memasuki masa pensiun atau melepaskan jabatan tertentu.

3.2.b. Mengapa ketrampilan perilaku cinta lingkungan penting :

Perilaku cinta lingkungan dengan melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemimpin Negara saja, melainkan tanggung jawab bersama setiap insan. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing sekecil apapun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi yang akan datang.

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun sosial. Siswa berada di sekolah maka lingkungan biotiknya adalah teman-teman, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang berada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, AC, gedung sekolah, dan berbagai benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk kepribadian seseorang.

3.3.a.  Bagaimana pembelajaran yang dapat mengembangkan wawasan dan perencanaan karier.

Dalam mengembangkan wawasan dan perencanaan karier di SMA, dapat dilakukan melalui layanan –layanan bimbingan dan konseling yaitu :

  1. Layanan orientasi, obyek-obyek implementasi karier seperti :

Kursus-kursus ketrampilan, bengkel, perusahaan/pabrik, industry, kantor,perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan.

  1. Layanan informasi, informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir, seperti : Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan, persyaratan karier, pendidikan umum dan pendidikan kejuruan, informasi karier/pekerjaan/pendidikan.
  2. Layanan penguasaan konten, kompetensi dan kebiasaan dalam pengembanagan karier, seperti : Menyalurkan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karier tertentu, memelihara perabotan rumah tangga, memeperbaiki peralatan sederhana, menyusun lamaran pekerjaan, kurikulum vitae, mempertimbangkan dan memilih pekerjaan, mempertimbangkan dan memilih pendidikan sesuai dengan arah karier.
  3. Layanan bimbingan kelompok, topik tentang pengembangan karier seperti : Hidup adalah untuk bekerja, masa depan kita, masalah pengangguran, lowongan pekerjaan, PHK, memilih pekerjaan, memilih pendidikan lanjutan.
  4. Layanan konferensi kasus, masalah karier seperti : masalah penjurusan, pilihan karier, kegiatan praktik, magang (kejuruan )
  5. Tampilan kepustakaan, materi bacaan, film, rekaman video, dan audio tentang kemampuan dan kegiatan belajar seperti : apa bakat dan karier anda?, informasi karier, panduan penjurusan, lowongan pekerjaan, keselamatan kerja, kiat sukses dalam karier.

 

3.3.b. Bagaimana pembelajaran yang dapat membentuk ketrampilan /perilaku  cinta lingkungan.

Pembelajaran dapat dilakukan melalui program pembiasaan di sekolah antara lain :

  1. Siswa mampu berinteraksi positif dengan  lingkungan sosialnya.
  2. Siswa memiliki ketrampilan berkomunikasi dengan menerapkan ketrampilan 4S                         ( senyum, sapa, salam, dan santun ).
  3. Siswa mampu memelihara kebersihan lingkungannya.
  4. Siswa mampu memelihara tanaman .

 

3.4. Indikator – indikator :

 

Keterangan :

Step 1   : Siswa menyadari bahwa diri sendiri yang menjadi jaminan karir masa depan.

Dalam step 1 terdiri dari 2 subordinate yaitu :

  1. Subordinate skill : Siswa mampu mendiskripsikan 5 kelebihan dan 5  kekurangan dirinya.
  2. Subordinate skill : Siswa mampu mendiskripsikan 1 bakat, minat,  cita-cita dirinya.

Step 2 : Siswa memahami proses yang panjang untuk mempersiapkan karir yang diinginkan.

Dalam step 2 terdiri dari 2 subordinate yaitu :

  1. Subordinate skill : Siswa mampu menyebutkan 2 kegiatan sebagai penyaluran  bakat dan minat/kegemaran.
  2. Subordinate skill : Siswa mendiskripsikan 2 bentuk  ketrampilan /keahlian tertentu yang disukai.

Dalam step dua terdiri dari 3 substep yaitu :

  1. Siswa mampu menganalisa hubungan antara bakat, minat, cita-cita, pekerjaan dengan arah  karir.
  2. Siswa mampu membedakan pendidikan umum dan pendidikan kejuruan.
  3. Siswa mampu  memilih pendidikan sesuai arah karir.
  4. Siswa mampu mencari  informasi pekerjaan/karir.

Step 3 : Siswa mampu beradaptasi dengan oranglain dan alam agar dapat mengambil manfaat untuk pilihan karir yang diinginkan.

Dalam Step 3 terdiri dari 4 substep yaitu :

  1. Siswa mampu berinteraksi positif dengan  lingkungan sosialnya.
  2. Siswa memiliki ketrampilan berkomunikasi dengan menerapkan ketrampilan 4S ( senyum, sapa, salam, dan santun ).
  3. Siswa mampu memelihara kebersihan lingkungannya.
  4. Siswa mampu memelihara tanaman .

Step 4 : Siswa menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antar manusia.

Step 5 : Siswa mampu mengevaluasi  kualitas hubungan dengan orang lain di sekitarnya.

 

Kesimpulan : Diharapkan melalui entri behavior, Subordinate- subordinate, substep- substep,dan  step-step /langkah-langkah di atas,  tujuan dari kompetensi Dasar tersebut dapat tercapai.

 

4 . Analisis Studi lapangan.

Kesenjangan antara teori dan praktik :

Bimbingan dilaksanakan melalui orientasi, informasi, penguasan konten,bimbingan kelompok,konferensi kasus, tampilan kepustakaan, pameran pendidikan, carier day. Mengenai praktik di lapangan tentu banyak ditemukan kendala. Dalam mengembangkan wawasan dan perencanaan karier di sekolah   masih dominan melalui layanan informasi , bimbingan kelompok, pameran pendidikan dari PT Negeri dan swasta juga konsultan pendidikan, Carier Day dengan mengundang beberapa orangtua yang memiliki karier tertentu disesuaikan peminatan karier siswa.

Ketrampilan generik cinta lingkungan hidup, memang penting digalakkan, tentu tidak mudah untuk membiasakan Siswa mampu berinteraksi positif dengan  lingkungan sosialnya, siswa memiliki ketrampilan berkomunikasi dengan menerapkan ketrampilan 4S ( senyum, sapa, salam, dan santun ),siswa mampu memelihara kebersihan lingkungannya, siswa mampu memelihara tanaman . Pembiasaan-pembiasaan yang ditanamkan dengan mengolah sampah , meminimalisir sampah dengan membawa bekal dari rumah menggunakan tempat yang tidak sekali pakai, hemat energi (komitmen tiap kelas untuk hari tanpa ac/ jam tanpa ac, tidak membuang sampah sembarangan/menempatkan sampat pada tempat sampah, menanam pohon toga, koin peduli, dll.

 

 5. Kaitan ketrampilan generik dengan tujuan pembelajaran

Ketrampilan cinta lingkungan hidup membekali siswa dalam melakukan perencanaan karir, menjalani karir masa depan dengan memperhatikan kepedulian  terhadap lingkungan biotik dan abiotik. Salah satunya adalah cinta terhadap lingkungan sosialnya. Dengan demikian dalam menjalani karir masa depan tidak semata- mata mendapatkan uang tetapi dari sebagian uang yang diperoleh juga digunakan untuk mencintai lingkungan hidup, lingkungan sosial, memelihara alam, menyumbang yang kekurangan, dst.

 

 

DAFTAR PUSTAKAAN

  1.  Simamora, Hanry (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia . Yogyakarta : STIE YKPN.
  2. Andriani , Nunuk (1997) . Organisasi.  Jakarta : Binarupa Aksara.
  3. P.B.Triton (2005). Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta : Tugu.
  4. Winkel (1991). Bimbingan Dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : PT. Grasindo.
  5. BSNP(2006). Panduan Pengembangan Diri  Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta : BSNP
  6. SMA Tarakanita Gading Serpong(2010). Program Kerja Strategis .
  7. Pusat Bahasa Depdiknas (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
  8. Dick, W. & Cary, L. (1990), The Systematic Design of Instructional, Third Edition, Harper Collins.
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment