Menyikapi berbagai tantangan dunia pendidikan yang semakin berkembang MKS MPK Keuskupan Agung Jakarta mengadakan workshop guru Fisika selama 2 hari pada hari Rabu-Kamis, tanggal 26-27 September 2012 bertempat di SMA St, Ursula Jalan Pos Jakarta. Dalam sambutannya pada pembukaan workshop, Romo Y. Heru Hendarto S.J. mengatakan gagasan diadakan kegiatan ini adalah bahwa salah satu tuuan pembelajaran selama ini pada keberhasilan nilai Ujian Nasional (UN), sehingga diperlukan pengembangan materi pelajaran dalam bentuk penelitian atau riset. Workshop guru Fisika selama dua hari ini mengundang tiga orang narasumber yang berkecimpung dalam dunia penelitian ditingkat nasional maupun internasional yaitu Drs. Janto V. Sulungbudi, Monika Raharti, M.Si. dan Syailendra Harahap.
Dalam paparannya pada workshop hari pertama, Janto V. Sulungbudi menjelaskan tentang ‘science’. Doing science is simple, observation, question, hypothesis, experiment , and conclusion. Hal terpenting adalah observasi/pengamatan, seberapa baguskah pengamatan kita. Pengamatan tidak mudah, walaupun hanya meniru. Pengamatan manusia sangat terbatas pada hal yang menjadi fokus perhatian saja. Diperlukan pelatihan agar semakin baik dalam pengamatan agar dapat melihat kemungkinan-kemungkinan lain. Langkah selanjutnya setelah pengamatan adalah memunculkan suatu masalah yang perlu diselesaikan melalui metode penelitian.
Workshop yang diikuti 40 guru Fisika yang berasal dari 30 Sekolah Katolik MKS MPK KAJ berlangsung dengan baik. Para peserta cukup aktif dalam kegiatan workshop selama dua hari. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan penelitian di Indonesia khususnya peneliti muda/siswa SMA/SMK. Pada hari kedua Ibu Monika dan Bapak Syailendra memberikan beberapa tips untuk menumbuhkan minat dalam penelitian yaitu banyak membaca penelitian sebelumnya dan mengambil ‘future work’ karena penelitian merupakan proses yang berantai, harus ada inovasi, walaupun sangat kecil. dan yang terakhir menutup workshop Ibu Monika berpesan penelitian tidak harus rumit dan diperlukan kerjasama dari berbagai pihak baik dari sekolah, guru, serta kebijakan dari pemerintah untuk memajukan penelitian di Indonesia.