Article Detail

Siapkan Batin di Masa Pra-paskah -Nia

Pada hari Rabu 22 Februari mendatang, sekolah SMA Tarakanita Gading Serpong akan mengadakan misa Rabu Abu. Apakah kalian sudah mengetahui makna dari perayaan misa Rabu Abu sendiri? Dalam agama Katolik tradisi barat (Katolik Roma dan Protestan), Rabu Abu adalah hari pertama masa Pra-paskah. Ini terjadi pada hari Rabu, 40 hari sebelum Paskah tanpa menghitung hari-hari Minggu atau 44 hari (termasuk Minggu) sebelum hari Jumat Agung.

Pada saat mengikuti prosesi misa Rabu Abu, umat akan diberikan tanda salib berupa abu oleh pastor atau prodiakon sebagai simbol dari misa Rabu Abu. Simbol ini mengingatkan umat akan ritual umat Israel kuno di mana seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan dan pertobatan(seperti dalam Kitab Ester4:1, 3). Dalam Mazmur 102:10 penyesalan juga digambarkan dengan “memakan abu”: “Sebab aku makan abu seperti roti, dan mencampur minumanku dengan tangisan.” Biasanya pemberian tanda tersebut disertai dengan ucapan, “Bertobatlah dan percayalah pada Injil.”

Banyak orang Katolik menganggap hari Rabu Abu sebagai hari untuk mengingat kefanaan seseorang. Pada hari ini umat Katolik berusia 18–59 tahun diwajibkan berpuasa, dan berpantang dengan batasan makan kenyang paling banyak satu kali

Rabu Abu jatuh pada tanggal-tanggal berikut di tahun-tahun mendatang:

  • 2012 – 22 Februari
  • 2013 – 13 Februari
  • 2014- 5 Maret
  • 2015 – 18 Februari
  • 2016 – 10Februari
  • 2017 – 1 Maret
  • 2018 – 14 Februari
  • 2019 – 6 Maret

Maka diharapkan kita sebagai siswa SMA dapat menjalankan salah satu kewajiban umat katholik untuk berpantang atau berpuasa di hari prapaskah ini. Selain itu di masa prapaskah, sekolah kita sering mengadakan kolekte di hari-hari tertentu yang bernama APP (Aksi Puasa Pembangunan). Tujuannya dana yang nantinya terkumpul akan diserahkan untuk membantu mereka yang berkekurangan. Maka untuk mewujudkan tujuan itu, kita sebagai siswa SMA dapat membantu dengan menyisihkan uang jajan kita, dan berpantang sebagai tanda penyesalan kita akan dosa-dosa yang telah kita lakukan

Di masa prapaskah ini, tentunya kita dapat menghayatinya dengan baik untuk tumbuh menjadi manusia baru yang lebih baik di mata Tuhan.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment