Article Detail

Spiritualitas Bunda Elisabeth Membentuk Pribadi Utuh

Spiritualitas Bunda Elisabeth Membentuk Pribadi Utuh

Pendidikan merupakan satu investasi  kebutuhan hidup yang sangat penting dan mendasar. Pendidikan memberikan landasan yang kokoh dalam membentuk karakteristik moral luhur manusia. Keberhasilan pendidikan menumbuhkan pribadi dengan moral luhur yang dapat menciptakan masyarakat yang harmonis yang tentu saja akan memberikan banyak nilai positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan yang tidak terarah akan memupuk rasa ketidak pedulian terhadap lingkungannya yang tentu saja berimbas pada kehidupan masyarakat secara luas.

Pendidik mempunyai peran yang besar dalam mengarahkan tujuan perkembangan moralitas manusia. Visi dan misi pendidik harus jelas sehingga mampu membukakan jalan yang tepat bagi peserta didik dalam meraih cita-cita. Pendidik harus mampu berbenah baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat dengan membuka seluas-luasnya informasi positif yang relevan. Pelatihan, buku-buku bacaan, media maupun sosok yang mempunyai wibawa yang karismatik merupakan sumber-sumber informasi relevan dan mampu menginspirasi pendidik untuk lebih memantapkan kepribadian luhur.  Kepribadian luhur pendidik melahirkan masyarakat yang luhur dan berbudaya.

Tantangan pendidikan dewasa ini semakin kompleks, perputaran roda sosial budaya manusia menyebabkan perubahan peradaban, pola pikir dan tingkah laku  di lingkungan masyarakat. Manusia selalu menggali kemampuannya untuk mencari jawaban atas keterbatasannya, banyak teknologi tinggi ditemukan untuk mempermudah kehidupan, segala sesuatu dapat dengan mudah di cukupi dengan cepat dan tepat. Teknologi seakan menyamai Tuhan yang serba Maha…. dan tanpa mempunyai dampak negatif, namun bila tidak di cermati dan kita selektif terhadap teknologi akan menimbulkan dampak yang tidak baik. Salah satu dampak teknologi adalah tertanamnya budaya malas multidimensi yang terkadang menyebabkan daya juang merosot di segala hal, mudah menyerah dalam berusaha. Dampak negatif tersebut memberikan tantangan pendidikan semakin berat, pendidik dituntut berkepribadian yang luhur dan mantap dalam menanamkan moral luhur.

Kehadiran tokoh dengan karismanya mampu menginspirasikan pendidik supaya kepribadiannya lebih baik dan mampu memberikan pengaruh positif bagi orang disekitarnya. Bunda Elisabeth Gruyters tokoh dengan karisma luhur, spiritualitas hidupnya mampu memberikan energi positif bagi semua orang. Bunda yang sederhana, iman mendalam, cinta kasih tulus, pantang menyerah dam masih banyak lagi moral luhur mampu dinyatakannya bagi sesamanya. Keterbatasan dalam segala hal bukanlah satu hambatan dalam melayani dan memberikan makna setiap orang yang beliau jumpai. Hidup yang dijalani Bunda Elisabeth Gruyters tidaklah mudah, hanya mampu dijalani oleh manusia dengan kepribadian dan moral luhur, dimata orang hidupnya tidak pernah nyaman karena selalu berelasi dengan orang-orang dalam penderitaan, kelaparan, tekanan perang dll. Ia selalu berusaha menghibur hati orang lain meskipun kepenatan hidup tidak pernah lepas membelenggunya, ia tetap berusaha  bangun meskipun seringkali jatuh. Sungguh tak ada celah utuk mengungkapkan sisi gelap Bunda Elisabeth G, maka sangatlah tepat jika spiritualitasnya diwujudkan pada masa kini baik oleh pendidik maupun semua saja yang berkecimpung dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan di sekolah tarakanita ini yang benar – benar menghidupi spiritualitas bunda elisabeth yang merupakan pendiri konggregasi suster suster CB . Tokoh karismatik ini mampu memberikan contoh konkret yang harus dilakukan dalam mendidik.  Kharisma dan semangat hidupnya yang suci, hidup doanya yang mendalam serta kecintaannya akan Yesus yang tersalib telah berkembang dan dihidupi para suster CB dalam karya pelayananan salah satunya dalam bidang pendidikan.Dalam semangat bunda Elisabeth para suster melaksanakan perutusan dengan kharisma Bunda Elisabeth “Cinta tanpa syarat dan berbela rasa dari Yesus Kristus yang tersalib” dan menjadi visi misi yang dihidupi oleh yayasan tarakanita dalam karya pendidikan. Dalam melaksanakan karya pendidikan unsur – unsur pokok semangat dasar  antara lain cinta kasih tanpa syarat dan berbela rasa,Iman yang dalam, menghargai  harkat dan martabat manusia, memiliki daya juang dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup, memiliki kemauan untuk maju dan berkembang dengan tekun dan sabar, rela berkorban dan melayani sesama. Unsur – unsur pokok tersebut diwujudkan dalam nilai – nilai Cc5 yaitu Compassion, celebration, competence, conviction, creativity, dan community. Compassion adalah  manusia dalam cinta kasih tanpa syarat dan bela rasa, Celebration merupakan ungkapan iman yang dalam, kita sebagai manusia yang berkomitmen yang senantiasa mengandalkan diri sepenuhnya kepada penyelenggaraan Allah. Competence merupakan kemampuan menghargai harkat dan martabat manusia sebagai orang yang memperjuangkan kehidupan keahlian dan penguasaan pengetahuan salah satunya bagaimana kita mampu membuka diri akan perkembangan iptek, arus modernisasi dan globalisasi secara kritis, selektif, dan realistis.Conviction berupa daya juang dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup dan terbuka menanggapi situasi dan perkembangan zaman, pantang menyerah, dengan selalu menciptakan suasana kegembiraan, kedamaian, dan saling menghormati dalam komunitas pelayanan.Creativity adalah kemauan untuk maju dan berkembang, kita sebagai manusia yang dianugerahi kemampuan untuk menemukan hal hal baru dan mengembangkan keinginan untuk maju.Community adalah kerelaan berkorban dan melayani sesama dengan tulus hati.

Maka sudah selayaknya bahwa spiritualitas bunda Elisabeth ini kita hidupi sebagai roh dalam karya pendidikan yang senantiasa menjadi arah dan dasar dalam pengembangan kegiatan proses pembelajaran yang belum sepenuhnya kita laksanakan untuk mewujudkan generasi – generasi muda dalam mengembangkan kepribadian baik intelektual dan spiritualnya. Semoga spiritualitas bunda Elisabeth mengisi perjalanan sejarah sampai masa yang akan datang dan tetap menjadi sumber semangat bagi kita semua dalam mewujudkan visi misi Kongregasi CB dalam pelayanan bidang pendidikan sesuai teladan Bunda Elisabeth. Proficiat untuk Suster – Suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus, dan Selamat berkarya dan Selamat berpesta dan berulang tahun yang ke 175 tahun.

Oleh : Christina Triyantini

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment