Article Detail
Asyik Perpustakaan Kita Sudah Online!
Asyik Perpustakaan Kita Sudah Online!
Akhirnya Perpustakaan sekolah kita sudah bisa online. Harapan sejak 3 tahun lalu itu akhirnya menjadi kenyataan. Setelah melalui penundaan demi penundaan karena terbatasnya personel yang bertugas di Perpustakaan, di mana saya bertugas seorang diri, hari Kamis, 31 Oktober 2013 akhirnya situs perpustakaan kita resmi ‘mengudara’. Alamat URL di tarakanitalibrary.net.
Memang program belum sepenuhnya selesai. Boleh dikatakan ini uji coba atau sekedar coba-coba. Masih sederhana dan perlu terus dikembangkan. Di localhost pun program belum dijalankan untuk proses otomasi pelayanan perpustakaan. Namun karena rencana awal progam yang akan diunggah ke online memang hanya bertujuan untuk menampilkan informasi koleksi, sementara untuk proses otomasi perpustakaan tetap terpisah pada localhost, maka memang tak menjadi masalah. Paling tidak para siswa dan juga para guru dapat mencari bahan pustaka secara online dan proses selanjutnya akan dilayani langsung. Paling tidak harapan saya bahwa para guru dapat terbantu untuk cepat mendapatkan referensi untuk bahan pengajaran sudah sebagian tercapai.
Bagaimana Kelanjutannya?
Memang semua masih terus berproses. Perjalanan untuk membuat Perpustakaan kita menjalankan otomasi secara penuh masih cukup panjang. Langkah awal yang pokok memang sudah selesai, yaitu database koleksi dan database anggota. 2000 judul buku lebih sudah masuk ke database, juga anggota yang terdiri dari siswa dan karyawan baik edukatif maupun non edukatif yang berjumlah hampir 600 orang juga sudah masuk semua.
Langkah lanjutan yang akan dikerjakan pertama pembuatan dan penempelan barcode pada seluruh bahan pustaka. Ini dilakukan agar proses otomasi bisa berjalan lebih cepat dengan inputing data pada bagian sirkulasi maupun proses yang lain bisa menggunakan barcode reader. Setelah seluruh buku ditempel barcode reader sebagai kelengkapan label punggung buku, kemudian akan dicetak kartu anggota perpustakaan. Kartu anggota perpustakaan perlu dibuat karena kartu pelajar yang sekarang dimiliki oleh para siswa belum terdapat barcode yang datanya berasal dari nomor induk siswa. Demikian juga untuk para karyawan. Setelah semuanya selesai, barulah otomasi perpustakaan dapat berjalan sepenuhnya.
Namun perlu diingat juga, selama proses itu berjalan pelayanan juga harus tetap berjalan. Selain sirkulasi tentu pengadaan bahan pustaka yang baru, terutama fiksi/novel yang selalu ditunggu – tunggu oleh para siswa harus tetap berjalan. Namun dengan dua pelaksana perpustakaan seperti yang ada saat ini, semua dapat berjalan beriringan untuk membuat pelayanan perpustakaan semakin maju dan semakin dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan anggota. Dan juga sebagaimana tujuan perpustakaan sekolah, untuk ikut terlibat lebih maksimal dalam mendukung proses belajar dapat tercapai.
-
there are no comments yet