Article Detail
Mencoba SLIMS Baru Cendana 7
Mencoba SLIMS ‘Rasa’ Baru Cendana 7
Senayan Library Information System versi terbaru yang diberi label Cendana 7 telah diluncurkan oleh para pengembang SLIMS yang terdiri dari orang – orang hebat seperti Hendro Wicaksono, Ari Nugraha, Wardiyono dll pada medio November ini. Kerja keras yang luar biasa dari para senior pustakawan ini memang layak diajungi jempol. Karya mereka memang telah terbukti mendunia terbukti puluhan negara asing telah menggunakan software ini.
Membaca komentar teman – teman pemakai SLIMS lainnya yang begitu antusias, saya pun dibuat penasaran dan pingin ikut juga ‘mencicipi’ rasa baru dari program perpustakaan ini. Tak mau mengambil resiko terhadap situs yang sudah jalan, karena kesetabilan Cendana 7 belum terbukti, maka saya memilih untuk membeli domain baru, dan meletakkan di addondomain pada hosting lama. Dengan berkorban sedikit $ domain baru dengan nama targadslibrary.net pun akhirnya ditangan.
Setelah diutak – atik sebentar, dengan mengambil data base dari situs yang lama, akhirnya …. Jreeeeengg, situs baru perpustakaan kita dengan SLIMS versi baru Cendana 7 pun mengudara. Dan memang seperti yang banyak dibincangkan tampilan SLIMS versi baru ini lebih artistik dan lebih userfriendly. Halaman untuk admin, anggota dan juga tampilan detail katalog terlihat lebih indah dan menarik. Terima kasih teman – teman pengembang SLIMS yang telah bekerja luar biasa dan menghasilkan karya yang berkualitas. Bagi yang ingin melihat seperti apa wujudnya, bisa langsung meluncur di sini targadslibrary.net.
Pertanyaannya untuk kita terus mau bagaimana ini? Mendengar rencana pemasangan akses internet yang lebih kuat dan stabil, maka layak kita untuk kembali menimbang kelebihan dan kekurangan menggunakan localhost atau hosting online, berpikir lebih jauh dan mendalam, agar perpustakaan kita bisa lebih berkembang dan memberikan kontribusi yang maksimal terhadap proses belajar mengajar harus menjadi dasar pemikiran kita. Jer Basuki Mawa Bea pepatah bijak yang memang benar adanya. Maka akhirnya semua kembali kepada para pengambil keputusan, mau ke mana kita?
-
there are no comments yet