“Apa yang kita rasakan saat kita sakit, demam tinggi yang tak kunjung sembuh? Gelisah, kawatir dan tersiksa. Demikianlah keadaan kita sesungguhnya jika kita hidup dengan penuh dosa.†Demikian pastor Sigit MSC, memberi pengantar dalam Misa Rabu Abu (13/2) di aula sekolah lantai empat SMA Tarakanita Gading Serpong.
Misa diikuti oleh seluruh siswa yang beragama katolik, bapak ibu guru SMA Tarakanita Gading Serpong juga Bapak ibu guru dari unit TK Tarakanita Gading Serpong. Misa dimulai pukul 11.00 WIB dan berakhir pukul 12.30 WIB.
Dalam kotbahnya pastor Sigit MSC, memberikan pesan secara khusus kepada para siswa sebagai orang muda yang sedang dipenuhi rasa ingin tahu untuk tetap kritis dan berhati – hati. Tidak semua hal boleh dicoba, sebab bisa merugikan diri sendiri akibatnya.
Lalu Pastor sigit memberikan sebuah cerita, tentang sebuah desa yang tentram, tertata rapi dan teratur yang tiba – tiba menjadi hancur dan rusak, oleh karena ulah seorang muda yang sedang penasaran akan suatu pantangan yang telah lama ditaati di desa itu. Si pemuda berumur 16-an tahun itu tak lain adalah anak dari tetua desa, yang menjadi panutan dalam hal menjaga peraturan desa tersebut. Namun didorong oleh rasa penasaran yang kuat, larangan memegang batu aneh di tengah hutan, yang selama ini begitu kuat ditaatipun dilanggar. Desa pun terkena bencana dan ia berubah. Wajahnya menua dan kulitnya pun keriput. Ia diusir dari desa dan dilarang kembali sebelum menemukan penawarnya, yaitu mendapatkan 7 sahabat sejati.
Oleh karena gejolak muda dengan rasa pengin tahu yang besar, para siswa diharapkan dapat memilah secara tepat, hal – hal mana yang memang harus dicoba demi kemajuan pribadinya dan mana yang harus dihindari dan tidak boleh dicoba akan tidak terjerumus ke dalam hal – hal yang merusak dirinya. â€Maka di masa yang istimewa, masa pra paskah ini, teman – teman SMA Tarakanita Gading Serpong, sebagai kawula muda, mari mencari, mencari Yesus sebagai sahabat terbaik yang dapat menyelamatkan dari keadaan seburuk apapun.†Pesan Pastor memungkasi kotbahnya.
Misa kali ini berjalan dengan kidmat dan khusuk. Koor tampil melayani perayaan ekaristi dengan sangat bagus, membuat perayaan misa Rabu Abu ini terasa istimewa. Selamat bermati raga, mari mencari dan mengenal Yesus secara lebih dalam di masa Pra paskah ini.