Saat ini sampah merupakan masalah besar yang masih sering ditemukan di kota-kota besar seperti Jakarta maupun Tangerang, dimana sampah sering kali menimbulkan bencana banjir maupun sumber penyakit apabila tidak dikelola secara tepat. Tetapi apabila kita mengetahui cara pengolahan yang benar, maka sampah juga mempunyai potensi yang dapat dikembangkan untuk menjadi “berkah” bagi manusia.
Sehubungan dengan pentingnya pengolahan sampah tersebut, maka pada hari Senin, 3 Maret 2014 bertempat di ruang kelas XI IPA SMA Tarakanita Gading Serpong telah dilaksanakan sarasehan pengolahan sampah yang dipandu oleh Bp. Y. Tri Haryanto dari PEPULIH (Pemerhati & Peduli Lingkungan Hidup) yang diikuti oleh bapak/ibu guru dan karyawan unit SMA Tarakanita Gading Serpong. Sarasehan ini merupakan bagian dari program Rencana Strategis Yayasan untuk jangka panjang dari sisi perspektif lingkungan.
Sarasehan diawali dengan kata pengantar dari Ibu Iin dan dilanjutkan oleh Ibu Rin selaku Kepala Sekolah SMA Tarakanita Gading Serpong.
Dalam sarasehan ini Bp. Tri yang sudah banyak pengalaman dalam hal pengolahan sampah menjelaskan darimana saja sampah berasal dan jenis-jenis sampah. Untuk mengelola sampah dengan baik, kita harus berpedoman pada 3R + R yaitu: Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan tak lupa Replant (menanam kembali).
Sampah itu sendiri dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
- Sampah Organik adalah sampah yang mudah membusuk dan dapat terurai dengan cepat, contohnya sisa makanan yang mengandung protein tinggi, daun-daun kering, kulit buah.
- Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.
Salah satu contoh dalam pengolahan sampah anorganik adalah dengan cara me-Recycle, kita dapat membuat karya seni dari sisa sampah tersebut seperti kotak tissue, pigura, hiasan dinding, pernak-pernik, tas dsb dengan cara mendaur ulang. Ini dia contoh hasil karya dari sampah anorganik, cantik bukan…
Dan untuk sampah organik dapat dikelola untuk pembuatan kompos, untuk mengolah sampah organik digunakan dua metode yaitu untuk sampah yang dapat menimbulkan bau busuk seperti sisa makanan menggunakan metode Lubang Resapan Biopori (LRB) seperti gambar di bawah ini
Adapun langkah-langkah membuat lubang Biopori adalah membuat lubang sedalam 1 meter, setelah lubang resapan siap dioperasikan, masukkan sampah sisa makan kedalam LRB jangan dipadatkan supaya ada jalan masuk oxygen/udara kedalam. Bakteri pengurai membutuhkan oxygen untuk hidupnya, bila padat bakteri akan mati. Kompos dalam LRB yang sudah berumur 3-4 minggu, sudah dapat dipanen. Memanen kompos dari LRB, menggunakan alat bor yang sama digunakan pada waktu membuat lubang. Hasil kompos diangin-angin hingga kadar airnya menjadi 30%. Kompos dapat digunakan untuk menanam atau digunakan sebagai starter Gentong Takakura.
Sedangkan untuk sampah organik yang tidak menimbulkan bau busuk seperti daun-daun kering, kulit buah dan sayur menggunakan metode Gentong Takakura seperti gambar di bawah ini
Kontruksi Gentong Takakura:
Dasar Gentong dipasang penghangat (berisi serbuk-serbuk kayu), sekaligus akan menyerap cairan yang berlebihan. Untuk memudahkan pengambilan kompos diberi penyekat/pembatas, antar kompos dengan penghangat. Di bagian atas juga diberi penghangat, yang berfungsi agar panas dari proses fermentasi tidak terlepas, sehingga mempercepat proses penguraian bahan organik.
Selanjutnya dibentuklah kelompok-kelompok dari para guru dan karyawan untuk mendiskusikan apa saja yang telah dilakukan dan yang harus dilakukan supaya pengolahan sampah ini dapat diteruskan, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi singkatnya.
Acara sarasehan hari Senin (3/3) cukup sampai disini dan akan dilanjutkan dengan praktek uji coba pembuatan kompos keesokan harinya (4/3).
Kata bijak pun mengiringi selesainya acara ini