Article Detail
Belajar, Berteman, Berbudaya: Sesi Pertama Homestay Bersama Siswa Junshin Gakuin School Jepang
Gading
Serpong, 24 Juli 2025 — Kegiatan Homestay hari pertama yang diikuti oleh
siswa-siswi dari Junshin Gakuin School, Jepang, resmi dimulai. Sesi
pertama ini menjadi momentum pembuka yang penuh semangat untuk mengenal lebih
dalam tentang Indonesia, khususnya dari aspek geografis, strategis, dan
kebencanaan.
Kegiatan
dipandu oleh Ibu Marcelina Tri Indarwati, S.Pd., yang akrab disapa Ibu Iin,
serta didampingi oleh wali kelas Miss M.C. Hayu Setyaningsih, S.Pd. Materi yang
disampaikan bertajuk “Kondisi Wilayah dan Posisi Strategis Indonesia serta
Dampaknya bagi Kehidupan”.
Sesi dimulai dengan penjelasan
tentang letak geografis, astronomis, dan geologis Indonesia. Ibu Iin
menjelaskan bahwa posisi Indonesia yang berada di antara 6° LU – 11° LS dan 95°
BT – 141° BT menyebabkan negara ini beriklim tropis dan kaya akan sumber daya
alam. Selain itu, pembagian zona waktu menjadi tiga wilayah WIB, WITA, dan WIT juga
menjadi poin menarik yang dikupas tuntas.
Secara geografis, Indonesia berada
pada jalur silang dunia, yaitu di antara dua benua dan dua samudra,
menjadikannya wilayah strategis dalam lalu lintas perdagangan internasional,
terutama di sektor maritim. Hal ini memperkuat peran Indonesia sebagai negara
kepulauan terbesar dengan lebih dari 17.000 pulau dan keanekaragaman hayati
yang luar biasa
Untuk memperkuat pemahaman, para
siswa diajak menyanyikan lagu “Kolam Susu” karya Koes Plus, sebagai
bentuk refleksi terhadap kekayaan alam Indonesia. Ibu Iin juga menekankan
pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam memanfaatkan potensi tersebut,
dengan mencontohkan Jepang sebagai negara maju meski dengan keterbatasan sumber
daya alam.
Materi
dilanjutkan dengan penjelasan tentang kondisi geologis Indonesia yang terletak
di pertemuan tiga lempeng besar dunia: Pasifik, Filipina, dan Indo-Australia.
Hal ini menyebabkan Indonesia rawan bencana alam seperti gempa bumi dan letusan
gunung berapi. Siswa diperkenalkan pada konsep mitigasi bencana melalui
kegiatan edukatif, termasuk menyanyikan lagu “Bila Ada Gempa” untuk menanamkan
kesadaran tanggap bencana secara menyenangkan.
Kegiatan
hari pertama ini menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya menambah
pengetahuan, tetapi juga mempererat persahabatan dan memperkenalkan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia kepada para peserta dari Jepang.
Salam Tarakanita
Satu Hati, Satu Semangat
Tarakanita, Yes!
(Penulis: Agatha Kelly Wijaya)
-
there are no comments yet