Article Detail

Belajar Mitigasi Bencana Bersama Bu Iin

Hari Sabtu dikenal sebagai hari weekend di mana sebagian besar sekolah dan kantor libur pada hari tersebut. Namun hari Sabtu, 20 Januari 2024 di pengujung minggu ini Bapak/Ibu guru SMA Tarakanita Gading Serpong tetap bersemangat untuk kembali ke sekolah mengikuti Hari Studi Guru atau yang lebih sering disebut oleh Bapak/Ibu guru SMA Tarakanita Gading Serpong sebagai Hari Studi "Gembira". Mengapa disebut hari studi gembira? Ya, karena di hari studi guru ini tidak hanya ilmu yang didapat melainkan keseruan dan kegembiraan saat hari studi guru tersebut. Kegembiraan ini semakin terasa saat Bu Iin menyampaikan materi dengan energik dan ciri khasnya yang penuh dengan gurauan yang membawa suasana HSG penuh dengan tawa. Tak hanya candaan belaka, Bu Iin turut berbagi ilmu dimulai dari memberikan informasi bahwa Negara Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah urutan ke-2 di dunia, untuk mewujudkan rasa syukur terhadap kekayaan alam yang berlimpah, Bu Iin mengajak Bapak dan Ibu guru untuk menyanyikan lagu Kolam Susu secara bersama-sama. Selain itu Bu Iin juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana alam terbanyak urutan ke-2 di dunia setelah Negara Jepang. Hal ini tentunya menjadi tantangan yang harus dilewati oleh Negara Indonesia.

Bencana alam merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari namun dapat kita hadapi dengan antisipasi dan kesigapan dalam menghadapinya. Pemicu bencana alam adalah letak suatu wilayah, seperti negara Indonesia terletak di atas lempeng-lempeng besar, secara geologis Indonesia didesak oleh tiga lempeng yang menyebabkan Indonesia menjadi suatu negara yang rawan bencana. Selain itu letak astronomis juga turut mempengaruhinya. Hal ini mengakibatkan Indonesia menjadi negara tropis dengan biodiversitas yang tertinggi ke-2 di dunia. Karena beriklim tropis, Indonesia memiliki curah hujan dan kelembapan yang tinggi. Berbagai bencana yang muncul misalnya kekeringan karena El Nino, kebakaran karena kekeringan, banjir karena curah hujan berlebih, Bencana alam tidak saja membawa dampak buruk namun dapat membawa dampak baik seperti tanah yang subur akibat bencana erupsi gunung berapi. Setelah memberikan gambaran tentang Bencana Bu Iin mengajak Bapak dan Ibu guru untuk memahami tentang mitigasi bencana melalui tiga upaya, yaitu :

1. Upaya Preventif (sebelum terjadi bencana) seperti hemat air dan memelihara hutan untuk mencegah bencana kekeringan.

2. Upaya Tanggap Darurat (saat terjadi bencana) misalnya saat gempa, jangan panik, saat dalam kendaraan berhenti dan turun dari kendaraan, serta saat dalam ruangan jika ada gempa melewati tangga darurat.

3. Upaya Represif (sesudah terjadi bencana) seperti dengan cara memberikan bantuan kepada para korban bencana.

Penyampaian cara mitigasi bencana dari Bu Iin ini menjadi penutup sesi 1 HSG di jam 09.10 WIB. 

Dari materi yang dibawakan Bu Iin ini dapat disimpulkan bahwa bencana alam merupakan sesuatu yang tidak dapat kita hindari, yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri dalam mengatasi bencana dan meminimalisir dampak dari bencana alam. Kita perlu dibekali pengetahuan tentang bencana alam agar selalu sigap dan tanggap dalam menghadapinya. Selain itu kita diajak untuk selalu bersyukur meskipun terjadi bencana alam, karena bencana tidak selalu identik dengan hal-hal buruk, terkadang bencana mendatangkan berkat berupa tanah yang subur, alam yang kaya akan sumber daya, dan lain-lain. (Stine)


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment