Article Detail
Eco Scent : Mengubah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aroma
“Aroma apa ini?” ucap salah satu orang tua murid yang menghampiri stand biologi pada Art and Science Expo 2024 hari Jumat, 14 Juni 2024 di gedung SMA Tarakanita Gading Serpong. “Ini aroma dari scented candle, Bu, yang kami buat dari minyak jelantah!” jawab salah satu penjaga stand. Stand Biologi dihias sedemikian rupa untuk menarik perhatian para tamu.
Terdapat tulisan “Eco Scent” yang merupakan nama dari stand kami yang dapat dimaknai sebagai pengolahan limbah (minyak jelantah) menjadi lilin aroma yang eco friendly. Pada stand tersebut, terdapat berbagai macam lilin aroma yang merupakan hasil karya siswa siswi kelas X SMA Tarakanita Gading Serpong. Siswa siswi juga membuat lilin aroma untuk dijual kepada tamu yang hadir. Siswa siswi membuat dua aroma lilin yaitu lavender dan lemongrass dengan variasi warna golden yellow dan biru keunguan.
Cara pembuatan lilin aroma ini dapat dibilang cukup mudah. Pertama kita harus menyiapkan alat yang terdiri atas kompor, panci, pengaduk kayu, jar (boleh menggunakan toples bekas), tusuk sate serta bahan yang terdiri atas minyak jelantah, stearic/beeswax, sumbu, pewarna khusus lilin (oil based), dan essential oil. Setelah alat dan bahan siap, nyalakan kompor dan letakan panci di atasnya. Masukan minyak jelantah dan stearic/beeswax dengan perbandingan 1 : 1 ke dalam panci, aduk dan tunggu hingga stearic/beeswax berubah wujud menjadi cairan bening. Setelah itu masukan essential oil dan pewarna ke dalam panci lalu aduk hingga merata. Jika sudah tercampur dengan rata, adonan lilin dapat dituangkan ke dalam jar berisi sumbu dan ditunggu hingga adonan lilin menjadi padat. Agar sumbu dapat berdiri di tengah, kita dapat mengikat sumbu dengan tusuk sate dan meletakkannya di atas jar.
Dengan mengolah minyak jelantah (limbah) menjadi lilin aroma kita sudah menerapkan salah satu nilai Tarakanita yaitu Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC).
Vaneisha T. Manurung, X.4
-
there are no comments yet