Article Detail

Kerja Keras 3 Bulan Lalu, Berbuah Manis Sekarang!

Seluruh masyarakat Tarakanita Gading Serpong merayakan “Hari Peduli Sampah”. Tepatnya pada 21 Februari 2024, semua murid sampai karyawan membuat eco enzyme secara bersamaan. Sampai pada waktunya, 3 bulan kemudian sudah menjadi saatnya Eco Enzyme tersebut dipanen. 

Akhirnya, 5 Juni 2024, bertepatan dengan “Hari Lingkungan Sedunia” semua murid dan guru SMA Tarakanita Gading Serpong memanen Eco Enzyme dengan menyaring dan memisahkan mana ampas kulit buah dan mana cairan Eco Enzyme. 

Eco Enzyme adalah cairan yang diproduksi dari fermentasi sampah organik, pertama kali dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, seorang pendiri Pertanian Organik di Thailand.

Perbandingan pembuatan Eco Enzyme adalah 3:1:10! Yaitu, buah itu 3, gula itu 1 dan air itu perbandingannya 10. Alasan dibuatnya Eco Enzyme, karena hasil sampah organik yang terbuang ke TPA itu sampe 57% loh! Sampah organiknya tuh kayak kulit buah, buah busuk, sisa sayur. Yang sampah ini menghasilkan gas metana yang berujung pada pemanasan global nantinyaa. Maka dari itu, dimanfaatkan sampah organik ini sebagai Eco Enzyme yang berguna. Manfaat Eco Enzyme antara lain, meningkatkan kadar kualitas air, pupuk alami bagi tanaman, cairan pembersih, pengusir hama, dan pengharum ruangan.

Pada kesempatan kali ini, warga Tarakanita Gading Serpong memanfaatkan Eco Enzyme sebagai filtrasi sungai dan danau, penyemprotan lingkungan sekitar Tarakanita Gading Serpong, mengairi tanaman di gedung SMA Tarakanita Gading Serpong, sampai menjadikan Eco Enzyme sebagai sabun. Kegiatan ini merupakan awal dari penerapan kebiasaan baik siswa-siswi dalam mencintai lingkungan. Harapannya dengan ini, seluruh masyakarat Tarakanita Gading Serpong sampai masyarakat sekitar, ikut terbiasa menghargai dan merawat lingkungan sekitar. (Jessica Naomi, X.2)


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment