Article Detail

PENGALAMAN KASIH YESUS YANG TERSALIB, BERSAMA BUNDA ELISABETH MEMBUAHKAN TRANSFORMASI DIRI, KOMUNITAS DAN INSTITUSI

Pada tanggal 2 s.d 4 Januari 2025 Karyawan TK, SMP dan SMA Tarakanita GADING serpong mengikuti ret-ret atau pendalaman iman di Villa Giri Kembang dengan tema “PENGALAMAN KASIH YESUS YANG TERSALIB, BERSAMA BUNDA ELISABETH MEMBUAHKAN TRANSFORMASI DIRI, KOMUNITAS DAN INSTITUSI”. Rombongan retret berangkat dari titik kumpul SMA Tarakanita Gading Serpong Pukul 07.00 dan tiba di villa Giri Kembang pada Pukul 12.00 WIB dan kemudian dilanjutkan dengan makan siang dan istirahat. Rangkaian kegiatan hari pertama dimulai dengan misa pembukaan dan penyerahan kepada Romo Naryo sebagai pendamping ret-ret. Pada pengantar dalam acara pembukaan ini mengangka topik tentang Panorama Pendidikan Zaman Now (Sebuah Refleksi Guru dan Karyawan Dewasa ini). Inti dari pengantar ini adalah Gur dan karyawan kembali merefleksikan tentang pendidikan, siapa guru dan karyawan dan apa perannya. Tema 1 ret-ret adalah “Menemukan Tuhan dalam Hidupku”, pada tema ini Romo Naryo mengajak Guru dan Karyawan untuk belajar dari Zakeus menemukan Tuhan dalam hidup. Guru dan karyawan diajak untuk memahami arti “berubah” dari Zakeus diantaranya adalah belajar melihat, belajar berlari/berusaha melihat Yesus, belajar turun/rendah hati, belajar membagi/melayani. Zakeus menemukan Tuhan dalam orang-orang miskin sama seperti guru dan karyawan menemukan Tuhan melalui pekerjaan. Selain itu belajar tentang kerendahan hati dari St. Carrolus Borromeus dengan mau belajar dan rendah hati. Posisi guru dan karyawan yang pertama adalah di rumah/keluarga sebagai persekutuan iman harapan dan kasih, dimana sedapat mungkin keluarga dibangun dalam iman, harap dan kasih yang sama. Peran keluarga sangat penting dalam mendukung pelayanan sebagai guru dan karyawan. Kedua, di Sekolah adalah menemukan manusia “hilang” dari kehidupannya seperti yang tergambar dalam perikop domba yang hilang (Lukas 15: 1-7). Tugas seorang guru dan karyawan yang menggambarkan sikap Tuhan Yesus sebagai guru sejati yang menjadi teladan dalam Perikop tentang domba yang hilang yaitu, 1) Mencari sampai Ketemu,: inisiatif untuk melayani yang datang dari gembala/Bapa, ; 2) Meletakkan diatas bahu,: sikap sang gembala/Bapa bukan untuk menghukum tetapi menunjukkan kembali tanda kasihnya, miliknya yang berharga. ; 3) Perikop berakhir dengan narasi bersukacit : karena domba telah diselamatkan, menunjukkan gambaran bagaimana merasakan sukacita (Surgawi). Jadi motivasi Allah mengasihi manusia bukan suatu keuntungan bagi Allah, tetapi memberikan sukacita dan keselamatan bagi manusia. Akhir sesi 1 hari pertama Romo Naryo mengajak guru dan karyawan untuk kembali merefleksikan titik fokus seorang guru dan karyawan dimana guru dan karyawan merupakan dasar panggilan misionaris kasih yang bertugas untuk menggembalakan domba. Menjadi Guru dan karyawan yaitu melaksanakan Anugerah Allah dan melakukan pekerjaan malaekat Mikhael sebagai pembawa kebenaran, melawan kejahatan (Dan 10:13, Wahyu 12:7-8). Malaekat Gabriel sebagai pewarta kabar sukacita (Luk, 1:26-29, 2;10-11, Mat 1:20-21), Malaekat Rafael sebagai pembawa penyembuhan (Tobit 5:10).

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment