TAMPILKAN BUDAYA, SETIALAH PADA PROSES

Beberapa pekan sebelum dan sesudah Penilaian Akhir Semester, Kelas X bersibuk ria mempersiapkan sebuah proyek. Dikatakan bersibuk ria adalah ketika mereka sedang  merancang, membentuk, mendiskusikan, mencoba, menciptakan alat/property, berlatih untuk performance, berdiskusi tentang berbagai hal, sampai dengan aktivitas lembur di sekolah . Hal itu tentu tersadari bahwa pelaksanaan Proyek Penguatan Profil  Pelajar Pancasila ini  adalah sebuah proses bukan hanya hasil unjuk kerja atau tampilan semata.

 Pada pelaksanaan P5 kedua  pada semester I, tahun pembelajaran 2023-2024, mengusung tema besar, Kebhinekaan.Tema ini cukup direspon secara antusias, hal ini tampak dengan kesibukan anak-anak kelas X, dengan pembuatan artefak budaya daerah Indonesia, kostum, budayam sampai cerita -cerita daerah. Melalui proses ini kebermaknaan kebhinekaan ini dihayati sebagai sebuah rasa cinta tanah air Indonesia.

Menurut Koordinator P5 II (Proyek  Penguatan Profil Pelajar Pancasila), SMA Tarakanita Gading Serpong, Yohanse Agus Riyanto, bahwa yang terpenting adalah proses. Ketika siswa merancang, berkosultasi, berembug, berkolaborasi, dan unjuk kerja adalah hakitat terpenting dari P5 itu sendiri.Maka dari tujuh kelas (X1-x7) aneka budaya daerah (kostum, cerita, makanan, adat kebiasaan dll) muncul.Performance di panggung dan stand di selasar menggambarkan bagaimana Aceh , Madura, Jawa, Kalimatan, Papua , Bali kentara sebagai bentuk pemahaman tema kebhinekaan.(ysmay)