Article Detail

PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL

PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Masyarakat Indonesia sangatlah besar  dalam menentukan arah pendidikan yang layak bagi generasi penerusnya. Hal ini terwujud saat pemuda Indonesia diberikan kesempatan untuk belajar oleh pemerintah kolonial Belanda walaupun terbatas bagi kalangan pejabat lokal Indonesia baik yang diselenggarakan di Indonesia maupun di luar negeri pada awal abad 20- an.

Kesempatan yang diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda terhadap kaum muda Indonesia inilah yang kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh kaum pemuda Indonesia untuk menggali seluas-luasnya pengetahuan di luar negeri untuk menjadi sarana dalam mengangkat harkat martabat bangsa selama mengalami penjajahan. Periode 1870-1930 merupakan masa pemuda pelajar Indonesia menularkan hasil belajar di luar maupun dalam negeri kepada rakyat kecil yang tentunya kesempatan belajar tidak ada.

Gerakan pendidikan rakyat Indonesia terlihat dengan lahirnya Boedi Utomo, Muhammadiyah, PNI baru maupun dengan munculnya tokoh pendidikan seperti Ki Hajar Dewantara, Dewi Sartika,  dan R.A. Kartini. Kesemuannya ditujukan bagi kemajuan rakyat Indonesia yang lama menjadi manusia terjajah di negeri sendiri oleh bangsa asing.

Keprihatinan terhadap pendidikan ini juga terjadi saat-saat ini setelah lebih dari satu abad bangsa ini memperjuangkan pendidikan bagi rakyatnya. Berbagai problematik pendidikan Indonesia muncul dari banyak sisi seperti ekonomi, kesehatan, dukungan pemerintah maupun sarana yang menunjang pendidikan. Keterbatasan-keterbatasan dunia pendidikan tidak hanya terjadi dari sisi obyek pendidikan yaitu siswanya tetapi juga meliputi pendidik yang ada.

Peringatan hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2014 yang diselenggarakan SMA Tarakanita Gading Serpong dalam bentuk upacara diikuti oleh gurukaryawan serta siswa-siswi kelas X sampai dengan kelas XII. Petugas upacara di hari spesial tersebut adalah bapak ibu guru dengan Pembina upacara Ibu Kristina Triyantini, S.Pd. yang juga mengampu mata pelajaran Kimia. Amanat yang diberikan pembina upacara mencakup sejarah lahirnya peringatan hari Pendidikan Nasional dan peran Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Nasional dan pendiri Taman Siswa. Slogan Taman Siswa yaitu “ Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani” menjadi tonggak pembentukkan karakter manusia Indonesia yang diwujudkan sebagai pemimpin yang menjadi teladan, penganyom dan pendorong untuk kemajuan diri sendiri dan juga manusia lainnya.

Hal yang disampaikan pembina upacara salah satunya juga berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum 2013 yang akan diterapkan pada tahun pembelajaran 2014-2015. Pokok dari konsep kurikulum 2013 adalah pembentukkan manusia Indonesia yang dilandasi kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Kompetensi sikap meliputi sikap spiritual/religi dan sikap sosial mendukung pengetahuan dan ketrampilan siswa agar mampu berkreasi  dengan meningkatkan kemampuan berpikir nalar dan ketrampilan untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat.

Agenda lain yang disampaikan melalui pembina upacara adalah pelaksanaan ujian akhir semester II yang akan diawali pada tanggal 19-30 Mei 2014, maka para siswa dihimbau untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental, agar dalam mengikuti ujian berjalan dengan lancar.

Pelaksanaan upacara dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional juga dibagikan hadiah bagi pemenang lomba kriya dan fashion show pakaian adat. Pemenang lomba didominasi dari kelas X dan XI sebab  kelas XII  peran sertanya lomba bersifat tentatif  atau  tidak wajib, lebih ditekankan pada kehadiran dan meramaikan acara  dalam rangka  Hari Bumi dan memperingati Hari Kartini.

Semoga semangat Ki Hajar Dewantara dan R.A. Kartini dalam meningkatkan pendidikan manusia Indonesia menjadi inspirasi model pendidikan sekarang ini dengan dilandasi kreatifitas, berpikir nalar dan berwawasan lingkungan yang sehat demi kemajuan manusia Indonesia yang mampu mensejajarkan diri dengan bangsa lain. (  Matheus Sulistyanto)

 

Beberapa foto saat pelaksanaan Upacara Bendera peringatan hari Pendidikan Nasional. Bapak ibu Guru sebagai petugas upacara.

Semua siap menjadi petugas upacara.

Semua siap menjadi petugas upacara.

 

Sang komandan dengan pasukannya.

Sang komandan dengan pasukannya.

 

Ibu Kristin Sebagai Pembina Upacara.

Ibu Kristin Sebagai Pembina Upacara.

 

Trio SSA bertugas mengibarkan bendera.

Trio SSA bertugas mengibarkan bendera.

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment