Empat hari sudah LIVE-IN dilalui, tanggal 4 - 8 April 2013..sudah saatnya para peserta live in ini untuk kembali ke rutinitasnya lagi di Tangerang. setelah acara perpisahan tadi malam, pengendapan dan ditutup dengan misa yang dipimpin Rm. Sapto, PR
Akhirnya jam 14.30, kita kembali menuju ke Tangerang, dan rombongan pun sembat berhenti dan berbelanja di pusat oleh - oleh "Djava" selama 30 menit. Dengan perkiraan jam 08.00 WIB telah sampai di Tangerang. Dan jalur yang dilewati oleh rombongan adalah jalur selatan.
(Liputan Khusus LIVE-IN 2013 - TIM LIVE-IN)

Di lingkungan Santo Yohanes Pemandi terdapat 32 siswa yang terbagi dalam 16 kepala keluarga. yang dikoorninir oleh Ibu C. Mariati. Begitu tiba di lokasi keluarga Live-in masing - masing, banyak hal yang dilakukan oleh peserta Live-In ini sebagai contoh : mencuci baju kotor milik sendiri, mencuci alat - alat makan yang sudah dipakai, membantu orang tua angkat, mencari rumput di sawah,berkeliling ke warga sekitar bahkan karena capeknya langsung tertidur dengan lelap.

sekitar jam 15.00 lingkungan Santo Yohanes Pembatis dan sekitarnya di guyur hujan lebat. 
(PIC : KLIK DISINI)

Hari kedua, Sabtu 06 April 2013, para peserta live in pun bergegas bangun pagi dikarenakan jam 08.00 WIB sudah di jadwalkan untuk sampai di GMM (Gua Maria Marganingsih), Bayat. di tempat tersebut para peserta akan belajar dan memcoba membuat gerabah dan batik.
 (PIC : KLIK DISINI)

Meskipun diguyur hujan, Peserta live in jg mengikuti aktivitas orang tua asuh. di hari Sabtu 06 April 2013 jam 19,00 WIB di lingkungan Santo Yohanes Pembabtis  ada doa arwah dan juga ada doa untuk memperingati 1000 hari Alm Ibu Fransiska Samidah

Live in di hari kedua ini peserta akan diajak untuk belajar dan berlatih membuat gerabah bayat dan juga membatik.
kegiatan membuat gerabah dan membatik ini akan dilaksanankan pada hari ini, sabtu dari jam 08.00 - 01.00 dan setelah itu kegiatan itu para peserta live-in akan melakukan bazar sembako di Gereja Santa Maria Ratu.